Always said I would know where to find love,
Always thought I'd be ready and strong enough,
But some times I just felt I could give up.
But you came and changed my whole world now,
I'm somewhere I've never been before.
Now I see, what love means.

It's so unbelievable,
And I don't want to let it go,
Something so beautiful,
Flowing down like a waterfall.
I feel like you've always been,
Forever a part of me.
And it's so unbelievable to finally be in love,
Somewhere I'd never thought I'd be.

Yap.. lagunya Craig David Unbelievable pas banget buat gambarkan senengnya hatiku waktu pertama kali aku tau aku hamil..Rasanya ga percaya, tapi its true..

Selama 3 tahun lebih, aku slalu mengingkari kalau aku ingin seorang bayi, karena aku belum lulus kuliah, belm kerja yg benar-benar pas, sebagai anak tentunya aku ingin membahagiakan ortu yg susah payah membiayai, dan suamiku kebetulan juga mendukung untuk menunda mempunyai buah hati,

Tapi yang ga pernah aku sangka, karena memang aku dan suami tidak pernah menggunakan kontrasepsi jenis apapun, akhirnya aku menyadari sesuatu tumbuh didalam tubuhku, berawal dari siklus ku yg selalu lancar, tapi waktu puasa Ramadhan tahun ini kulalui full.

Dengan masih santainya aku jalan-jalan keliling mall dan ke Madura, termasuk ke Kandangan (HSU,Kalsel) kekeluarga suami, soalnya testpack selalu garis 2 tapi buram, sempat ke dokter kandungan di Martapura juga katanya ga hamil. Pulang ke PangkalanBun juga naek bus 15 jam, setelah di PBun beli testpack lagi, ternyata sudah ada 2 garis tebal menyolok mata,yakinlah aku hamil,

pertama ke dokter umurnya ternyata udah 6 minggu, sms ibuku,dan disambut suka cita adikku Dina,, ga nyangka dia juga seneng, soalnya dulu dia sempat ngelarang aku hamil dulu karena aku nikah baru umur 20 :)

Hari-hari semangat makan dilalui, begitu juga hari-hari mulai malas makan, hari-hari mual dan muntah, hari-hari dipingit biar istirahat, hari-hari ngebangunin kakak pagi-pagi banget karena lapar terus.. Lama-lama dinikmati aja, ga doyan lagi masak kedapur, ga bisa lagi cium bau makanan yg dulu enak banget...

tapi ternyata kebahagiaan itu cuma sebentar, saat dokter mulai memvonis, janin tidak berkembang sesuai umur,

doa dipanjatkan agar smua itu cuma kesalahan manusia yg kebetulan adalah dokter, tak lupa berdoa memohon yg terbaik untuk kami, karena hanya Tuhan yg mampu memberikan yg terbaik untuk hambaNya,

jawaban doa itu akhirnya datang, hr minggu 15 november 2009, aku mulai pendarahan, dari yg awalnya cuma titik-titik darah akhirnya jam 16.30 WIB mulai pendarahan yg ga terhitung lagi banyaknya, seperti bendungan yg jebol, aku sampai ngeri sekali melihatnya..

karena hari minggu, setelah telpon ke tempat praktek dokter disarankan ke RSB KASIH IBU, tempat rujukan dokter kandunganku, ternyata dokternya sedang ke Semarang, dokter kandungan itu satu-satunya di Pangkalanbun, kami ke RSUD Imanudin, kata UGD pertolongan menunggu dokter esok hari, kemudian kami lari ke RSB ENDANG dengan harapan mungkin ada dokter kandungan cadangan, ternyata tak ada juga,

keputusan terkahir diambil ke RSB BUNDA, dengan alasan ada dokter umum siaga yg rumahnya tepat dibelakang RSB, kebetulan dokter tsb memiliki kemampuan kebidanan, sekaligus dokter siaga untuk ibu-ibu yg melahirkan di Pangkalanbun.

Bidan datang melihat pendarahanku yg katanya sudah tak tertolong, diputuskan kuret jam 9 malam, jam 9 malam pas, dokter anastesi dan dokter umum datang, prosesnya aku ga tau, karena aku ga pernah di bius, aku butuh waktu lama untuk sadar,

kata suamiku, aku histeris.. entah juga aku ga tau kenapa.. nama ibuku yg kupanggil-panggil..

Begitulah akhirnya aku kehilangan calon anak pertamaku.. ga ku kasih nama karena kata ibu dan adikku belum jelas juga jenis kelaminnya..

Sedih seh.. cuman harus iklas.. semua sudah ada jalannya..

selamat jalan anakku.. selamanya kau berada dalam hatiku,selamanya kau tak akan pernah terganti